TUGAS STATIGRAFI
FASIES
DISUSUN OLEH:
HENA SURI INTAN PERTIWI
H22113007
PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
Pengertian fasies
Fasies adalah suatu kenampakan lapisan atau
kumpulan dari suatu lapisan batuan yang memperlihatkan karakteristik, geometri,
dan sedimentologi tertentu yang berbeda dengan sekitarnya (Boggs, 1987). Perbedaan
karakteristik yang menjadi dasar bagi pengamatan fasies bisa ditinjau dari
beberapa hal seperti karakter fisik dan litologi atau litofasies, kandungan
biogenik atau biofasies, atau berdasarkan pada metode tertentu yang dipakai
sebagai cara pengamatan fasies contohnya fasies seismik atau fasies log.
Menurut Walker, dkk (1992), fasies merupakan
kenampakan suatu tubuh batuan yang dikarakteristikkan oleh kombinasi dari
litologi, struktur fisik, dan biologi yang merupakan aspek pembeda dari tubuh batuan
di atas, di bawah ataupun di sampingnya. Suatu fasies akan mencerminkan suatu
mekanisme pengendapan tertentu atau berbagai mekanisma yang bekerja serentak
pada saat yang bersamaan. Fasies ini dapat dikombinasikan menjadi asosiasi
fasies yang merupakan suatu kombinasi dari dua atau lebih fasies yang membentuk
tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi yang secara genetik saling
berhubungan pada suatu lingkungan pengendapan. Asosiasi fasies mencerminkan lingkungan
pengendapan atau proses suatu fasies itu terbentuk.
Sedangkan yang
dimaksud dengan suksesi fasies (fasies succession) adalah suatu bagian vertikal dari fasies dicirikan oleh perubahan yang
meningkat pada satu atau beberapa parameter seperti ukuran butir maupun
struktur sedimen. Dikenal juga architectural elements yang merupakan suatu morfologi
dari sistem pengendapan tertentu yang dikarakteristikkan oleh pengelompokan
fasies, geometri fasies, dan proses pengendapan.
- Menurut Moore 1949, Facies adalah bagian dari unit stratigrafi yang memperlihatkan perbedaan yang signifikan dengan bagian-bagian lainnya. Facies meliputi satu endapan atau lebih, yang sebagian atau seluruhnya berumur sama dan terbentuk berdekatan atau bersebelahan.
- Menurut Slley (1985), fasies sedimen adalah suatu satuan batuan yang dapat dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar geometri, litologi, struktur sedimen, fosil, dan pola arus purbanya. Fasies sedimen merupakan produk dari proses pengendapan batuan sedimen di dalam suatu jenis lingkungan pengendapannya.
Diagnosa lingkungan pengendapan tersebut dapat
dilakukan berdasarkan analisa faises sedimen, yang merangkum hasil interpretasi
dari berbagai data:
- Geometri
- Litologi
- Paleontologi
- Struktur sedimen
ASOSIASI
FASIES ( FACIES ASSOCIATION )
Pengertian
Fasies
Fasies
merupakan suatu tubuh batuan yang memiliki kombinasi karakteristik yang khas
dilihat dari litologi, struktur sedimen dan struktur biologi memperlihatkan
aspek fasies yang berbeda dari tubuh batuan yang yang ada di bawah, atas dan di
sekelilingnya. Fasies umumnya dikelompokkan ke dalam facies association dimana
fasies-fasies tersebut berhubungan secara genetis sehingga asosiasi fasies ini
memiliki arti lingkungan. Dalam skala lebih luas asosiasi fasies bisa disebut
atau dipandang sebagai basic architectural element dari suatu lingkungan
pengendapan yang khas sehingga akan memberikan makna bentuk tiga dimensi
tubuhnya (Walker dan James, 1992).
Menurut
Slley (1985), Fasies sedimen adalah suatu satuan batuan yang dapat dikenali dan
dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar geometri, litologi, struktur
sedimen, fosil, dan pola arus purbanya. Fasies sedimen merupakan produk dari
proses pengendapan batuan sedimen di dalam suatu jenis lingkungan
pengendapannya. Diagnosa lingkungan pengendapan tersebut dapat dilakukan
berdasarkan analisa faises sedimen, yang merangkum hasil interpretasi dari
berbagai data, diantaranya :
1. Geometri :
a) regional dan lokal dari seismik (misal : progradasi, regresi, reef dan chanel)
b) intra-reservoir dari wireline log (ketebalan dan distribusi reservoir)
2. Litologi : dari cutting, dan core (glaukonit, carboneous detritus) dikombinasi dengan log sumur (GR dan SP)
3. Paleontologi : dari fosil yang diamati dari cutting, core, atau side wall core
4. Struktur sedimen : dari core
1. Geometri :
a) regional dan lokal dari seismik (misal : progradasi, regresi, reef dan chanel)
b) intra-reservoir dari wireline log (ketebalan dan distribusi reservoir)
2. Litologi : dari cutting, dan core (glaukonit, carboneous detritus) dikombinasi dengan log sumur (GR dan SP)
3. Paleontologi : dari fosil yang diamati dari cutting, core, atau side wall core
4. Struktur sedimen : dari core
Model Fasies (Facies Model)
Model fasies adalah miniatur umum dari sedimen yang spesifik. Model fasies adalah suatu model umum dari suatu sistem pengendapan yang khusus ( Walker , 1992).
Model fasies dapat diiterpretasikan sebagai urutan ideal dari fasies dengan diagram blok atau grafik dan kesamaan. Ringkasan model ini menunjukkan sebagaio ukuran yang bertujuan untuk membandingkan framework dan sebagai penunjuk observasi masa depan. model fasies memberikan prediksi dari situasi geologi yang baru dan bentuk dasar dari interpretasi lingkungan. pada kondisi akhir hidrodinamik. Model fasies merupakan suatu cara untuk menyederhanakan, menyajikan, mengelompokkan, dan menginterpretasikan data yang diperoleh secara acak.
Ada bermacam-macam tipe fasies model, diantaranya adalah :
a) Model Geometrik berupa peta topografi, cross section, diagram blok tiga dimensi, dan bentuk lain ilustrasi grafik dasar pengendapan framework
b) Model Geometrik empat dimensi adalah perubahan portray dalam erosi dan deposisi oleh waktu .
c) Model statistik digunakan oleh pekerja teknik, seperti regresi linear multiple, analisis trend permukaaan dan analisis faktor. Statistika model berfungsi untuk mengetahui beberapa parameter lingkungan pengendapan atau memprediksi respon dari suatu elemen dengan elemen lain dalam sebuah proses-respon model.
Kegunaan dari model fasies ini adalah :
1.
Sebagai dasar untuk melakukan perbandingan
2.
Sebagai kerangka untuk melakukan penelitian selanjutnya
3.
Sebagai alat prediksi untuk kondisi geologi yang lain
4.
Sebagai dasar interpretasi sistem dan proses sedimentasi
Mutti
dan Ricci Luchi (1972), mengatakan bahwa fasies adalah suatu lapisan atau
kumpulan lapisan yang memperlihatkan karakteristik litologi, geometri dan
sedimentologi tertentu yang berbeda dengan batuan di sekitarnya. Suatu
mekanisme yang bekerja serentak pada saat yang sama. Asosiasi fasies
didefinisikan sebagai suatu kombinasi dua atau lebih fasies yang membentuk
suatu tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi. Asosiasi fasies ini
mencerminkan lingkungan pengendapan atau proses dimana fasies-fasies itu
terbentuk.
Sekelompok asosiasi fasies endapan fasies digunakan untuk mendefinisikan lingkungan sedimen tertentu. Sebagai contoh, semua fasies ditemukan di sebuah fluviatile lingkungan dapat dikelompokkan bersama-sama untuk menentukan fasies fluvial asosiasi.
Pembentukan dibagi menjadi empat fasies asosiasi (FAS), yaitu dari bawah ke atas. Litologi sedimen ini menggambarkan lingkungan yang didominasi oleh braided stream berenergi tinggi.
Sekelompok asosiasi fasies endapan fasies digunakan untuk mendefinisikan lingkungan sedimen tertentu. Sebagai contoh, semua fasies ditemukan di sebuah fluviatile lingkungan dapat dikelompokkan bersama-sama untuk menentukan fasies fluvial asosiasi.
Pembentukan dibagi menjadi empat fasies asosiasi (FAS), yaitu dari bawah ke atas. Litologi sedimen ini menggambarkan lingkungan yang didominasi oleh braided stream berenergi tinggi.
Asosiasi
fasies 1
Asosiasi fasies terendah di unit didominasi oleh palung lintas-stratifikasi, tinggi energi braided stream yang membentuk dataran outwash sebuah sistem aluvial. Trace fosil yang hampir tidak ada, karena energi yang tinggi berarti depositional menggali organisme tidak dapat bertahan.
Asosiasi fasies terendah di unit didominasi oleh palung lintas-stratifikasi, tinggi energi braided stream yang membentuk dataran outwash sebuah sistem aluvial. Trace fosil yang hampir tidak ada, karena energi yang tinggi berarti depositional menggali organisme tidak dapat bertahan.
Asosiasi fasies terendah di unit didominasi oleh
palung lintas-stratifikasi, tinggi energi braided stream yang membentuk
dataran outwash sebuah sistem aluvial.
Asosiasi fasies 2
Fasies ini mencerminkan lingkungan yang lebih tenang,
unit ini kadang-kadang terganggu oleh lensa dari FA1 sedimen. Bed berada
di seluruh tipis, planar dan disortir dengan baik. Bed sekitar 5 cm (2
in) bentuk tebal 2 meter (7 ft) unit "bedded sandsheets"- lapisan
batu pasir yang membentuk lithology dominan fasies ini.
- Asosiasi fasies 3
Fasies ini sangat mirip FA1, dengan peningkatan
pasokan bahan clastic terwakili dalam rekor sedimen tdk halus, diurutkan buruk,
berkerikil palung lintas-unit tempat tidur hingga empat meter tebal. Jejak
fosil langka. Sheet-seperti sungai dikepang disimpulkan sebagai kontrol dominan
pada sedimentasi di fasies ini.
- Asosiasi fasies 4
Asosiasi fasies paling atas muncul untuk mencerminkan
sebuah lingkungan di pinggiran laut. Fining-up yang diamati pada 0,5 meter (2
kaki) hingga 2 meter (7 kaki) skala, dengan salib melalui seperai pada unit
dasar arus overlain oleh riak. Baik shales batu pasir dan hijau juga ada. Unit
atas sangat bioturbated, dengan kelimpahan Skolithos - sebuah fosil biasanya
ditemukan di lingkungan laut.
Hubungan Antar Fasies ( Facies Relationship )
- Hubungan antar fasies dapat didefinisikan sebagai hubungan antara satu facies dengan facies yang lainnya baik secara lateral maupun vertikal.
- Hubungan antar facies dikemukakan oleh Johannes Walther (1894) dalam Hukum Korelasi Fasies (Law of Facies Correlation).
Runtutan
Fasies ( Facies Sequence )
- Runtutan Fasies adalah hubungan fasies-fasies secara lateral dengan kejadian fasies dalam suatu urutan tertentu.
- Facies sequence terjadi ketika ada pengulangan rangkaian proses sebagai respon atau tanggapan dari perubahan reguler suatu kondisi.
Suatu unit yang secara relatif conform dan sekuen
tersusun oleh fasies yang secara genetik berhubungan. Suatu sekuen ditentikan
oleh sifat fisik lapisan itu sendiri bukan oleh waktu dan bukan oleh eustacy
serta bukan ketebalan atau lamanya pengendapan dan tidak dari interpretasi
global atau asalnya regional (sea level change).
Ciri-ciri sequence boundary :
1. membatasi lapisan dari atas dan bawahnya.
2. terbentuk secara relatif sangat cepat (<10.000 tahun).
3. mempunyai suatu nilai dalam chronostratigrafi.
4. selaras yang berurutan dalam chronostratigrafi.
5. batas sekuen dapat ditentukan dengan ciri coarsening up ward.
1. membatasi lapisan dari atas dan bawahnya.
2. terbentuk secara relatif sangat cepat (<10.000 tahun).
3. mempunyai suatu nilai dalam chronostratigrafi.
4. selaras yang berurutan dalam chronostratigrafi.
5. batas sekuen dapat ditentukan dengan ciri coarsening up ward.
Analisis fasies
Asosiasi fasies, sikuen fasies dan kode fasies.
Hubungan Antara Fasies, Proses Sedimentasi dan
Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pada semua tempat di darat atau di bawah
laut dipengaruhi oleh proses fisika dan kimia yang berlaku dan organisme yang
hidup di bawah kondisi itu pada waktu itu. Contohnya:
-
lingkungan fluvial (sungai) termasuk saluran (channel)
yang membawa dan mengendapkan material pasiran atau kerikilan di atas bar di
dalam channel. Ketika sungai banjir, air menyebarkan sedimen yang relatif halus
melewati daerah limpah banjir (floodplain) dimana sedimen ini diendapkan dalam
bentuk lapis-lapis tipis. Terbentuklah tanah dan vegetasi tumbuh di daerah
floodplain.
Fasies pengendapan batuan sedimen dapat digunakan
untuk menentukan kondisi lingkungan ketika sedimen terakumulasi.
Fasies pengendapan
adalah tubuh batuan yang terdiri atas kumpulan-kumpulan partikel penyusunnya
seperti litologi, struktur fisik dan biologi yang menyebabkan batuan itu berbeda dengan yang di atas dan
di bawah batuan yang berhubungan secara lateral di dekatnya. Selain itu, fasies
pengendapan dapat didefinisikan sebagai suatu massa batuan yang dapat dibedakan
dengan massa batuan lainnya berdasarkan geometri, litologi, struktur sedimen,
pola arus purba dan kandungan fosilnya
Lingkungan sedimen telah digambarkan dalam beberapa variasi yaitu :
Lingkungan sedimen telah digambarkan dalam beberapa variasi yaitu :
- Tempat pengendapan dan kondisi fisika, kimia, dan biologi yang menunjukkan sifat khas dari setting pengendapan [Gould, 1972].
- Kompleks dari kondisi fisika, kimia, dan biologi yang tertimbun [Krumbein dan Sloss, 1963].
- Bagian dari permukaan bumi dimana menerangkan kondisi fisika, kimia, dan biologi dari daerah yang berdekatan [Selley, 1978].
- Unit spasial pada kondisi fisika, kimia, dan biologi scara eksternal dan mempengaruhi pertumbuhan sedimen secara konstan untuk membentuk pengendapan yang khas [Shepard dan Moore, 1955].
Fasies metamorfisme
Fasies carbonat
BATUAN
KARBONAT
Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mengandung mineral karbonat lebih dari 50%. Sedangkan mineral karbonat adalah mineral mengandung CO3 dan satu atau lebih kation Ca, Mg, Fe, dan Mn. Pada umumnya, mineral karbonat adalah kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg (Co3)2). Batuan karbonat umumnya terdiri atas batugamping (kalsit sebagai mineral utama) dan batudolomit (dolostone). Umur batuan ini sangat bervareasi mulai dari pra-Kambrium sampai Kuarter. Batuan karbonat pra-Kambrium dan Paleosen umumnya dikuasai oleh batudolomit. Di alam batuan karbonat menempati 1/5 – 1/4 dari seluruh catatan stratigrafi dunia. Sekitar 40 % dari minyak bumi dan gas dunia diambil dari batuan karbonat. Reservoar karbonat di Timur Tengah merupakan salah satu contoh reservoar karbonat dengan produksi migas yang besar.
Sedimen karbonat, yang dijumpai di dunia, kebanyakan terbentuk pada lingkungan laut dangkal dan beberapa di antaranya terbentuk di daerah teresterestrial, tetapi laut dangkal tropis. Indonesia merupakan daerah yang mempunyai sedimen karbonat melimpah.
Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mengandung mineral karbonat lebih dari 50%. Sedangkan mineral karbonat adalah mineral mengandung CO3 dan satu atau lebih kation Ca, Mg, Fe, dan Mn. Pada umumnya, mineral karbonat adalah kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg (Co3)2). Batuan karbonat umumnya terdiri atas batugamping (kalsit sebagai mineral utama) dan batudolomit (dolostone). Umur batuan ini sangat bervareasi mulai dari pra-Kambrium sampai Kuarter. Batuan karbonat pra-Kambrium dan Paleosen umumnya dikuasai oleh batudolomit. Di alam batuan karbonat menempati 1/5 – 1/4 dari seluruh catatan stratigrafi dunia. Sekitar 40 % dari minyak bumi dan gas dunia diambil dari batuan karbonat. Reservoar karbonat di Timur Tengah merupakan salah satu contoh reservoar karbonat dengan produksi migas yang besar.
Sedimen karbonat, yang dijumpai di dunia, kebanyakan terbentuk pada lingkungan laut dangkal dan beberapa di antaranya terbentuk di daerah teresterestrial, tetapi laut dangkal tropis. Indonesia merupakan daerah yang mempunyai sedimen karbonat melimpah.
Fasies karbonat ada tiga dan salah satunya yaitu
fasies shelves
Referensi:
NN.2010.sedimentologi.http://sedimentologiduaribusembilan.blogspot.com/2010/12/fasies.html
Sam, Boggs Jr.2011.Lingkungan dan Facies. http://geofact.blogspot.com/2011/01/lingkungan-dan-fasies.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar